SANGATTA, POJOKDIGITAL.COM – Dalam sebuah langkah signifikan yang mencerminkan dedikasi terhadap pembangunan berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) berhasil mencatatkan realisasi belanja daerah sebesar Rp7,54 triliun pada tahun anggaran 2023. Angka ini mewakili 84,18 persen dari total anggaran belanja yang dianggarkan, yakni Rp8,96 triliun.

Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi sebuah refleksi dari visi dan misi Pemkab Kutim dalam menggerakkan roda pembangunan di berbagai sektor. Dana yang telah digelontorkan diarahkan untuk belanja operasi dan belanja modal, dua aspek krusial yang diyakini dapat memicu dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal.

Fitriyani, anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Kutim, menyampaikan apresiasinya dalam rapat paripurna ke-27 yang membahas pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2023 di gedung paripurna DPRD, Bukit Pelangi Sangatta.

“Realisasi ini menunjukkan komitmen kuat Pemkab Kutim dalam mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk pembangunan. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pelayanan publik,” ujarnya.

Pernyataan Fitriyani menggarisbawahi harapan bahwa belanja operasi dan belanja modal yang dilakukan pemerintah tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan, tetapi juga menciptakan efek berantai positif dalam perekonomian lokal.

Lebih jauh, Fitriyani menyoroti pentingnya pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan investasi modal jangka panjang pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurutnya, BUMD memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara merata.

“Kami mendorong agar investasi pada BUMD terus ditingkatkan untuk memastikan pelayanan publik yang maksimal dan merata,” tegasnya.

Investasi jangka panjang pada BUMD dianggap sebagai langkah strategis untuk menciptakan perekonomian yang berkelanjutan. Fitriyani optimis bahwa dengan dukungan pembiayaan yang memadai, BUMD dapat beroperasi lebih efektif dan efisien dalam melayani masyarakat.

Dengan capaian realisasi belanja daerah yang menggembirakan dan dorongan investasi pada BUMD, Pemkab Kutim optimis dapat terus memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang inklusif dan merata, mengantarkan Kutim menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. (Adv/*)