MUARA BENGKAL, POJOKDIGITAL.COM – Pada Senin (1/7/2024), Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) Achmad Junaidi B turun langsung ke lapangan bersama jajarannya melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi (Monev) Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Kader Kampung Keluarga Berkualitas (KKB), kader dan sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKD) di Balai Pertemuan Umu. (BPU) Desa Muara Bengkal Ilir, kecamatan Muara Bengkal.

Dalam sambutannya, Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi B menyampaikan bermula dari data yang baik, pasti bisa membuat perencanaan program kegiatan yang untuk berinovasi menyelesaikan beberapa permasalah tentang stunting. Berawal dengan data yang baik tersebut yang dikelola oleh lini lapangan berkolaborasi dengan tim di puskesmas dan posyandu akan terwujud pula perencanaan kebijakan yang lebih baik dari DPPKB termasuk untuk sharing ke program kegiatan ke perangkat daerah sebagai mitra kerja DPPKB.

[URIS id=14029]

“Data itu jangan copy paste atau asal-asalan. Harus by name by address, bisa dipertanggungjawabkan melalui metode cara pengukuran yang benar, serta bisa dilakukan uji petik benar adanya dilapangan. Agar isu-isu terkini tentang kebijakan gerak serentak intervensi menurunkan angka stunting saat di lapangan terverifikasi dengan baik. Dan data tersebut bisa digunakan di 7 desa di kecamatan Muara Bengkal, termasuk pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten Kutai timur dalam menyusun program kegiatan,” pesannya.

Ia berharap kepada PKB, Kader KKB dan PPKD untuk bisa terus bersinergi. Agar seluruh kegiatan-kegiatan yang ada bisa betul-betul memberikan manfaat untuk kabupaten Kutim, khususnya kecamatan Muara Bengkal di desa-desanya.

“Mohon dukungannya, motivasinya, kritik dan sarannya serta kebutuhan bapak dan ibu sampaikan secara tertulis agar kami ingat. Saya juga sudah memilah program prioritas yang harus di dukung. Pertama angka prevalensi stunting, kemudian lemah alias kurangnya tingkat kesadaran warga kita tentang pentingnya untuk datang membawa anak ke posyandu dan saya akan membuat konsep inovasi jemput bola pelayanan. Bagaimana meningkatkan kesadaran warga dan menghadirkan para kader dan penyuluh melakukan jemput bola,” ujarnya.

Selanjutnya Achmad Junaidi juga berencana membentuk Bunda Generasi Berencana (Genre) dari kabupaten hingga tingkat desa. Supaya memudahkan berkolaborasi hingga tingkat desa bersama Bunda PAUD. Dengan data by name by address per kecamatan per desa.

“Sasaran utama kita adalah by name by address itu yang paling penting. Jadi dapat terlihat data kecamatan dan desa mana datanya paling tinggi itu yang awal kita lakukansasaran tempat blusukan,” tutupnya.

Pada kesempatan itu Achmad Junaidi B bersama jajaran DPPKB, penyuluh dan para kader yang berjumlah 40 orang hadir dari 7 desa menyambangi langsung satu sampling menurut data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) di Desa Muara Bengkal Ulu yang terdampak berisiko Stunting langsung melakukan pengukuran dan penimbangan. Karena ingin melihat langsung kondisi warga apakah benar terdampak stunting. Di kesempatan itu pula, ia juga memberikan motivasi serta arahan kepada pihak keluarga dan memberikan bantuan untuk pemenuhan gizi makanan sehat. Sebagai upaya mendukung seluruh gerakan intervensi serentak.(*)