SANGATTA, ETENAI.COM – Pelaksanaan sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang lambat menjadi perhatian serius DPRD Kutim. Wakil Ketua I DPRD Kutim, Asti Mazar menekankan perlunya evaluasi mendalam mengenai dampak dari keterlambatan tersebut dan menyusun langkah-langkah konkret untuk mengatasinya.
Asti Mazar mengungkapkan bahwa keterlambatan proyek pembangunan tidak hanya menghambat kemajuan infrastruktur, tetapi juga berdampak negatif secara ekonomi dan sosial.
“Keterlambatan proyek ini tidak hanya merugikan dari segi pembangunan fisik, tetapi juga mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat. Ini adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan solusi segera,” ucapnya.
Dalam evaluasi yang dilakukan, DPRD Kutim mengidentifikasi beberapa penyebab utama keterlambatan proyek, seperti masalah pendanaan, kendala teknis serta birokrasi yang rumit. Dampak ekonomi yang ditimbulkan meliputi penurunan investasi dan hilangnya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat.
Dari sisi sosial, keterlambatan ini menyebabkan hilangnya akses masyarakat terhadap fasilitas umum yang penting, seperti layanan kesehatan dan pendidikan.
Untuk mengatasi masalah ini, lanjut Asti, DPRD Kutim telah menyusun beberapa langkah konkret. Pertama, penyusunan rencana aksi yang jelas dengan timeline yang realistis dan alokasi sumber daya yang memadai.
“Rencana aksi ini penting untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memiliki tujuan yang jelas dan dapat dicapai dalam waktu yang ditentukan,” kata Asti.
Kedua, peningkatan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kutim, kontraktor, dan masyarakat. Kolaborasi dengan pihak swasta atau lembaga lain juga dipertimbangkan untuk mengatasi kendala pendanaan atau teknis yang mungkin dihadapi.
“Kerja sama dengan berbagai pihak akan mempercepat penyelesaian masalah dan memastikan proyek dapat berjalan sesuai rencana,” sambung Asti. (Adv/*)
Tinggalkan Balasan