SANGATTA, POJOKDIGITAL.COM – Evaluasi sistem beasiswa di Kutai Timur menjadi fokus utama bagi Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Leni Anggriani, yang menegaskan pentingnya memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan adil bagi para penerimanya.
Dalam pernyataannya, Leni menggarisbawahi bahwa evaluasi mendalam terhadap proses seleksi dan distribusi beasiswa menjadi langkah krusial. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan atau favoritisme yang dapat mempengaruhi keadilan dalam pembagian beasiswa. “Kita perlu melakukan peninjauan mendalam terhadap proses seleksi dan distribusi beasiswa. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan tidak ada intervensi atau kepentingan pribadi yang mempengaruhi keputusan,” ujar Leni dengan tegas.
Audit terhadap proses seleksi menjadi langkah pertama yang diusung oleh Leni. Audit ini mencakup penelaahan terhadap kriteria seleksi yang digunakan serta evaluasi transparansi dan keadilan dalam penilaian penerima beasiswa. “Kriteria seleksi harus disesuaikan dengan tujuan program beasiswa dan prosesnya harus dilakukan secara adil dan transparan,” tambahnya.
Monitoring dan evaluasi terhadap penerima beasiswa juga menjadi fokus utama dalam upaya ini. Leni menjelaskan bahwa pemantauan berkala terhadap penerima beasiswa diperlukan untuk memastikan bahwa mereka terus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. “Umpan balik dari penerima beasiswa juga penting untuk mengevaluasi efektivitas program ini,” katanya.
Identifikasi potensi penyimpangan juga menjadi bagian integral dari evaluasi ini. Analisis data penerima beasiswa dilakukan untuk mengidentifikasi pola atau anomali yang dapat mengindikasikan adanya penyimpangan dalam proses seleksi dan distribusi beasiswa.
Untuk mencegah favoritisme, Leni menyarankan agar semua proses seleksi dilakukan secara anonim. “Ini adalah langkah yang penting untuk mengurangi risiko favoritisme. Selain itu, penting juga untuk membuka mekanisme pengaduan agar peserta bisa melaporkan potensi favoritisme atau ketidakadilan dalam proses seleksi,” tegasnya.
Leni berharap bahwa dengan evaluasi menyeluruh ini, sistem beasiswa di Kutai Timur dapat menjadi lebih transparan, adil, dan efektif dalam membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. “Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem ini agar bisa memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat,” pungkasnya.
Langkah-langkah evaluasi yang diambil oleh Leni diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap program beasiswa serta memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi penerimanya. Dengan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik, program beasiswa ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kutai Timur. (Adv/*)
Tinggalkan Balasan