SANGATTA, POJOKDIGITAL.COM – Kondisi proyek-proyek multiyears (MYC) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih jauh dari harapan, dengan banyak proyek yang terhenti dan hanya mencapai sekitar 20 persen dari total yang direncanakan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Ubaldus Badu menyoroti kondisi ini sebagai tantangan besar yang memerlukan penanganan segera. Proyek-proyek penting seperti pembangunan pasar dan masjid yang mangkrak menjadi sorotan utama, menunjukkan potensi kerugian besar baik dari segi anggaran maupun dampak sosial ekonomi bagi masyarakat setempat.

Proyek-proyek tersebut telah berjalan selama beberapa waktu namun belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas pengelolaan proyek oleh pihak terkait. “Kami sangat prihatin dengan lambatnya progres proyek-proyek MYC ini,” ujar Ubaldus Badu.

Untuk mengatasi masalah ini, DPRD Kutim terus meningkatkan pengawasan terhadap perkembangan proyek-proyek MYC. Ubaldus Badu menegaskan pentingnya laporan rutin dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan proyek-proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan batas waktu yang telah ditetapkan.

“Kami meminta laporan rutin dari dinas terkait untuk memastikan proyek-proyek ini berjalan sesuai dengan rencana dan batas waktu yang telah ditetapkan,” ungkap Ubaldus Badu.

Pengawasan ketat ini diharapkan dapat mendorong pihak terkait untuk bertanggung jawab dan mempercepat penyelesaian proyek yang tertunda. Ubaldus Badu menekankan bahwa para pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah maupun kontraktor, harus berkolaborasi secara efektif untuk menemukan solusi terbaik guna menyelesaikan masalah ini.

“Kami siap bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat untuk memastikan proyek-proyek ini dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tambah Badu.

Dalam konteks ini, peran media dan publik sangat penting untuk terus mengawasi perkembangan proyek-proyek MYC agar tidak terjadi penyelewengan dan memastikan kepentingan masyarakat tetap terjaga. Ubaldus Badu berharap, dengan pengawasan publik yang intensif, pihak-pihak terkait akan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan proyek-proyek ini.

Dengan langkah-langkah konkret yang diambil segera, diharapkan masalah proyek-proyek multiyears yang mangkrak dapat teratasi. Pembangunan di Kutim diharapkan dapat berjalan lebih lancar dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. (Adv/*)