SANGATTA, POJOKDIGITAL.COM – Anggota DPRD Kutai Timur, Hasnah mengungkapkan bahwa masalah jadwal sekolah yang panjang tidak hanya mempengaruhi waktu belajar anak-anak tetapi juga memberikan dampak signifikan pada keluarga secara keseluruhan.
Dalam pernyataannya, Hasnah menyebutkan bahwa banyak keluarga di daerah ini merasa terbebani secara ekonomi dan sosial karena harus beradaptasi dengan jadwal sekolah yang memakan waktu banyak, terutama bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu anak yang sedang menempuh pendidikan.
“Masalah jadwal sekolah yang panjang tidak hanya mengganggu waktu belajar anak-anak tetapi juga menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang berat bagi keluarga. Banyak orang tua merasa sulit untuk mengatur waktu dan sumber daya secara efisien ketika anak-anak harus berada di sekolah sepanjang hari,” ungkap Hasnah.
Hasnah menyoroti bahwa kondisi ini dapat memberikan dampak negatif terutama pada keluarga yang memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah. “Bagi keluarga dengan beberapa anak, jadwal sekolah yang panjang dapat meningkatkan biaya transportasi, makanan, dan kebutuhan pendukung lainnya,” tambahnya.
Selain itu, Hasnah juga mengungkapkan bahwa masalah ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi tetapi juga pada kesehatan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. “Stres dan kelelahan yang muncul akibat jadwal sekolah yang padat juga dapat mempengaruhi dinamika keluarga dan hubungan interpersonal di dalamnya,” paparnya.
Dalam upaya untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi dari jadwal sekolah yang panjang, Hasnah mendorong pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk mencari solusi yang holistik dan berkelanjutan. “Kami perlu bekerja sama untuk menemukan pendekatan yang dapat mengurangi beban jadwal sekolah bagi anak-anak dan keluarga mereka, sambil mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan pendidikan dan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Hasnah menutup pernyataannya dengan komitmen untuk terus mengadvokasi kepentingan masyarakat Kutai Timur dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas tanpa mengorbankan kesejahteraan keluarga. “Dengan kerjasama yang baik dan solusi yang tepat, saya yakin kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mendukung bagi semua anak di daerah ini,” tutupnya.
Dampak sosial dan ekonomi dari jadwal sekolah yang panjang di Kutai Timur menjadi fokus utama dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (Adv/*)
Tinggalkan Balasan